Perempuan yang akrab disapa Eca ini, bekerja sebagai Technical Sales Specialist di Nusantics. Ia sedikit menjabarkan keseruannya bekerja diposisinya sekarang ini. Baginya sangat senang bisa berbagi ilmu ke petambak soal teknologi di bidang biologi yang terbaru dan juga belajar banyak dari petambak dari berbagai daerah. 

 

“Di awal bergabung dengan Nusantics, saya melihat industri bioteknologi di Indonesia akhirnya memiliki secercah cahaya harapan. Yakni dengan adanya orang-orang berkompeten yang siap menghadapi kebutuhan industri,” pungkasnya.

 

Eca turut mengungkapkan rasa syukurnya dengan ia terjun di dunia perikanan ini.Di saat Nusantics memutuskan untuk melebarkan sayap ke industri udang, Eca yang sudah 7 tahun menyelami seluk beluk dunia udang ini semakin yakin bahwa revolusi budidaya yang lebih saintifik akan dimulai dari langkah awal mengajak petambak melakukan tracking dan pencegahan serangan penyakit di kolamnya. 

 

“Sejak kenal CeKolam, saya melihat bahwa petambak jadi lebih merasa terselamatkan dari kematian massal karena sudah melakukan pengecekan dini bahkan sejak benur. Saya optimis bahwa upaya pengecekan penyakit dini di CeKolam dapat menjadi langkah awal meningkatkan performa industri udang di Indonesia,” terangnya.

 

Tentunya Eca pun berharap apa yang telah dilakukan bagi dunia perikanan dapat meningkatkan rasa optimis petambak menghadapi tantangan budidaya saat ini, khususnya udang. “Kita tidak akan kalah dari penyakit, tapi kita mengendalikan penyakit! Alam adalah alat untuk manusia yang bijaksana, semoga hadirnya saya bersama layanan CeKolam bisa memberi manfaat untuk semua pihak,” tutup Eca.sarah